Sunday 23 September 2007

Verliebt in Wien


Judul: Verliebt in Wien (Vienna, Aku Jatuh Cinta)
Penulis: Bintang Alzeyra
Penerbit: Cupid
Tahun terbit: 2006
Jumlah halaman: 128

Satu lagi novel dengan genre chicklit menambah daftar panjang pustaka anak negeri. Bintang Alzeyra yang mewarnai sastra Indonesia dengan novel perdananya berjudul Verliebt in Wien, Vienna, Aku Jatuh Cinta.

Novel yang terbilang cukup tipis ini, setebal 128 halaman bercerita tentang secarik kisah perjalanan hidup seorang au pair (istilah pelajar Indonesia yang tinggal di rumah keluarga setempat) di Austria, negara yang menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa resminya.

Novel ini bercerita tentang Rayya, au pair di Austria yang menemukan sebuah cinta yang unik di negara ini. Cintanya jatuh pada Franz, seorang hedonis dan liberal yang dikenalnya melalui Friendster. Franz ternyata dikemudian hari menorehkan luka dalam bagi Rayya. Meski segala pengorbanan diberikan untuk mempertahankan cintanya itu, hingga mengubah dirinya menjadi perempuan yang sepertinya diinginkan Franz, Rayya kemudian memutuskan meninggalkan Franz dan segala kenangan tentang laki-laki itu.

Rayya pun membuka hatinya menerima Jonathan yang memiliki cinta tulus untuk menjadi suaminya. Namun cerita tentang Franz rupanya masih menguntitnya pada suatu kesempatan Rayya kembali ke Austria, yang menyebabkannya hampir kehilangan nyawa. Tapi perjalanan itu justru makin menyadarkan Rayya bahwa laki-laki yang dicintai dan tepat untuknya adalah Jonathan, suaminya.

Novel ini menjadi sedikit unik karena sarat bahasa Jerman berikut artinya. Membuat pembaca mendapatkan added value jika membacanya, sedikit belajar bahasa Jerman. Selain itu, saat membacanya, saya menemukan kejutan-kejutan kecil dengan peristiwa-peristiwa tidak terduga sebelumnya. Misalnya bagaimana kemesraan antara Franz dan Rayya yang ternyata meluangkan ruang masuknya Zarah, wanita lain yang dicintai Franz, juga pertemuannya dengan Jonathan.

Rere, demikian panggilan akrabnya, menggunakan kata-kata yang lugas dan tidak berpanjang-panjang dalam menjelaskan sebuah peristiwa. Metode seperti ini menguntungkan bagi penyuka bacaan ringan. Tetapi, jika ingin merangsang imaginasi hingga ikut terbawa kata-kata mungkin nanti Rere akan bisa menampilkannya di novel keduanya yang dijanjikan akan segera diterbitkan. Terlepas dari itu semua, hadirnya novel ini cukup memberikan hiburan segar kala senggang saat menunggu jam kuliah, menunggu pacar atau giliran antri ke dokter.

Rere yang dijumpai saat peluncuran bukunya pada 19 Desember lalu di toko buku Toga Mas berujar, “Bagi saya cinta itu adalah keikhlasan. Mencintai seseorang berarti siap untuk kehilangan orang itu,”. Hmmm…

sumber : andongmagz.com


2 comments:

tiar said...

kayaknya asik kalo beli bukunya ni

Tri Ms said...

I''ll follow you...